Jumat, 22 November 2013

Tugas 5-6 (Definisi Kalimat Efektif & Ciri dan Contoh kalimat efektif)

TUGAS 5-6 (Definisi Kalimat Efektif & Ciri dan Contoh Kalimat Efektif)

TUGAS 5
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

TUGAS 6
CONTOH KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF


Tanda-tanda/ciri-ciri kata-kata Efektif/Efisien :

Kesepadanan
Satu kata-kata Efektif/Efisien mesti mencukupi unsur gramatikal yakni subjek, predikat, objek serta info. Didalam kata-kata Efektif/Efisien mesti mempunyai keseimbangan didalam penggunaan susunan bahasa.

Contoh kalimat :


Amara pergi ke sekolah, lantas amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Amara pergi ke sekolah, lantas kerumah temannya untuk belajar. ( Efektif/Efisien )

2. Ketelitian didalam penentuan serta pemakaian kata

Saat membuat kata-kata Efektif/Efisien jangan sempat jadi kata-kata yang ambigu ( menyebabkan tafsiran ganda )

Contoh kalimat :

Mahasiswi perguruan tinggiyang populer itu mendapatkan hadiah ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah. ( Efektif/Efisien )

3. Kehematan

Kehematan didalam kata-kata Efektif/Efisien maksudnya yaitu irit saat mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang dikira tak perlu, namun tidak menyalahi kaidah tata bhs.

Contoh kalimat :

Dikarenakan ia tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan belajar di rumahku. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan di rumahku. ( Efektif/Efisien )

4. Kelogisan

Bahwa ide kata-kata itu bisa dengan gampang dipahami serta penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh kalimat :

Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. ( Efektif/Efisien )

5. Kesatuan atau kepaduan

Maksudnya yaitu kepaduan pernyataan didalam kata-kata itu, hingga info yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh kalimat :
kita mesti bisa mengembalikan pada kepribadian kita orang-orang kota yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Kita mesti mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang telah meninggalkan rasa kemanusiaan. ( Efektif/Efisien )

6. Keparalelan atau kesejajaran

Yaitu kesamaan bentuk kata atau tambahan yang dipakai didalam kata-kata itu.

Contoh kalimat :

Kakak membantu anak itu dengan dipapahnya ke tepi jalur. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Kakak membantu anak itu memapahnya ke tepi jalur. ( Efektif/Efisien )

Harga sembako dibekukan atau kenaikan dengan luwes. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan dengan luwes. ( Efektif/Efisien )

Rabu, 20 November 2013

Tugas 7-8 (kalimat efektif turunan dan alinea)

TUGAS 7
KALIMAT EFEKTIF TURUNAN

I.  Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar. Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu sehingga pendengar/ pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya.

II.  Ciri-ciri Kalimat Efektif

Kesatuan Gagasan
Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Sebuah kalimat harus memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain (Objek/Keterangan) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal. Dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud penulis/pembicara, dan maksud itu harus dapat dikenali dan dipahami oleh pembicara/pendengar.
Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:
Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit. (terdapat subjek ganda dalam satu kalimat)
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.

Kesejajaran/Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama berbentuk verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur pertama nomina, unsur berikutnya juga harus nomina. Dengan kata lain, sebuah kalimat harus memiliki kesamaan bentukan/ imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di–, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di– pula.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:
Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha?
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:
Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha?
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat disini, tidak  berarti tidak memakai kata-kata mubazir; tidak mengulang subjek; tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata, kalimat akan menjadi padat berisi dan tidak akan merubah maksud kalimat.

Contoh kalimat yang tidak hemat kata:
Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar sepanjang hari dari pagi sampai sore.

Contoh kalimat yang hemat kata:
Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.

a. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/ masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sama sistematis (teratur dalam perhitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, atau frasanya, dapat menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logika berbahasa. Perhatikan contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini.
Kepada Bapak Subhan, waktu dan tempat kami persilakan. (waktu dan tempat tidak perlu dipersilakan) –salah
Kepada Bapak Subhan, kami persilakan. –benar

b. Kepaduan (Koherensi)
Yang dimaksud dengan koerensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk pembentuk kalimat adalah frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).
Contoh kalimat yang tidak koheren:
Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas)
Contoh kalimat yang unsurnya koheren:
Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.

c. Ketepatan
Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di antara semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa kata memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan tetapi, adakalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling tepat. Perhatikan contoh di berikut ini.

Contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi hingga petang. (salah dalam pemakaian kata hingga)

Contoh kalimat yang memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.
                               
TUGAS 8
ALINEA
Pengertian Paragraf
   Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf di kenal juga dengan sebutan Alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertamapada baris  pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi.

Kepaduan Paragraf (Koherensi)
   Suatu paragraf bisa dikatakan koherensi apabila ada kekompakan antara gagasan dan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Kalimat-kalimatnyamemiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama.
Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela masa depan ilmu pengetahuan yangbisa membuka cakrawala seseorang.  Dibandingkan dengan media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreatifitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak di dengar masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan membaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan.
     Paragraf diatas dikatakan tidak koherensi karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu yang di cetak tebal.

Kesatuan Paragraf
   Tiap paragraf hanya mempunyai satu gagasan pokok yang diwujudkan dalam satu kalimat. Kalimat utama yang di letakkan di awal paragraf biasa kita sebut Deduktif, sedangkan kalimat utama yang di akhir paragraf biasa kita sebut Induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, harus mengandung permasalahan yang berpotensi untukdiperinci atau diuraikan lebih lanjut.

Contoh Paragraf Deduktif:
  PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di Portugal pada tahun 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, dan pendidikan.

Contoh Paragraf Induktif:
  Kalau ditanya soal masa depan, banyak remaja yang menjawab asal-asalan. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannyapun rendah.

Kegunaan dari paragraf itu sendiri adalah :
untuk menandai pembukaan topik baru, atau mengembangkan lebih lanjut dari topik sebelumnya
untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf yang sebelumnya


Macam-macam paragraf :
1. Berdasarkan letak kalimat utama :
Paragraf Deduktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf
Paragraf Induktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat paragraf
Paragraf Campuran : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf

2. Berdasarkan tujuan :
  Paragraf Narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut.
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.
  Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan.
  Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.

PEMUDA DAN SOSIALISASI

PEMUDA DAN SOSIALISASI
 Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik. Sedangkan, Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya .
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
 Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dalam sikap dan perilaku
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan- kemampuan yang lain. Spesialisasi adalah penggunaan sumber daya produksi tertentu khusus untuk pembuatan ja-jaran produk yg terbatas
Internalisasi, belajar dan spesialisasi memiliki definisi yang hampir sama. Proses terjadinya yaitu melalui interaksi sosial. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.
Sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apa yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses pembelajaran dan memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan pengambilan-pengambilan tindakan.
Perguruan dan Pendidikan PerguruanBahasa :sekolah, gedung-gedung, tempat belajar. Istilah : Tempat untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan
Pendidikan  Kamus Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik. Lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi mendidik yang artinya memelihara dan memberi latihan.  Menurut Bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata pedagogi yaitu kata paid yang berarti anak sedangkan agogos artinya membimbing, sehingga pedagogi memiliki arti ilmu dan seni yang mengajarkan anak. Menu next back
Peran Pemuda dalam Masyarakat Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan  Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.

SOSIALISASI
Dalam bermasyarakat pentingnya sosialisasi sangat diperhatikan, karena sosialisasi adalah proses penanaman nilai dan aturan. Sosialiasi dibagi menjadi dua jenis yaituSosialisasi Primer (sosialisasi dalam keluarga) dan Sosialisasi Sekunder (sosialisasi dalam masyarakat).
Sosialisasi Primer berlangsung pada saat anak berusia 1-5 tahun, anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. dalam tahap ini peran orang tua dan peran orang-orang terdekat sangatlah penting, warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi antara anda dan anggota keluarganya.
Sosialiasi Sekunder yaitu proses sosialiasisasi setelah sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dalam kelompok masyarakat. Pada proses ini masyarakat yang menilai kepribadian seseorang, contoh apakah seseorang yang dinilai kepribadiannya adalah orang baik atau tidaknya dinilai dari kepribadian kita.

Tipe Sosialisasi

Dalam proses sosialiasi terdapat tipe sosialiasi Formal dan tipe sosialisai Informal. Tipe sosiaisasi formal terjadi melalui lembaga yang berwenang yang sesuai ketentuan yang berlaku dalam negara, contohnya seperti pendidikan sosial di sekolah dan pendidikan pada militer. Sedangkan tipe sosialisasi informal terjadi di masyarakat atau dalam pergaulan antar teman, sahabat, sesama anggota kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakat.
Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal, sosialisasi tersebut tetap mengarah ke arah pertumbuhan pribadi supaya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya.
Dalam interkasi dalam sosialisasi formal atau interaksi sosialisai informal dalam lingkungan seperti sekolah seseorang murid mengalami proses sosialisasi, dengan proses sosialisasi tersebut siswa memahami tentang peran yang harus ia lakukan dan mempunyai kesadaran untuk menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya merupakan siswa yang disukai banyak teman atau tidak? Atau bagaimana dengan perilaku saya, sudah pantaskah atau tidak?



Pola Sosialisasi

Pola sosialisasi dibagi menjadi dua: pola sosialisasi represif dan pola sosialisasi partispatoris.
Sosialisasi Represih lebih menekankan guna hukuman terhadap kesalahan. Atau ciri lian dari pola sosialisasi represif adalah penekanan dalam hukuman dan imbalan, contoh penekanan kepada orang tua supaya patuh akan perintah orang tua, penekanan ini terletak pada orang tua dan keinginan orang tua terhadap anaknya.
Sosialisasi Partisipatoris yaitu pola di mana ketika anak berprilaku baik mendapat imbalan akan prilakunya tersebut, sebagai contoh ketika di daerahnya sedang turun hujan, si anak berinisiatif mengambil jemuran di belakang rumahnya, karena prilaku baiknya anak diberi imbalan.

Proses Sosialisasi

Menurut pendapat George Herbet Mead bahwa sosialisasi yang akan dilalui seseorang dibedakan melalui tahap persiapan (preparatory stage), tahap meniru (play stage), tahap siap bertindak (game stage), tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage/generalized other).
Sumber                    : http://www.slideshare.net/kristalinadewi/presentation1-26999755

                                  http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-pemuda-dan-sosialisasi/

Senin, 21 Oktober 2013

opengl

Open Gl Mamadh by rachmatkurniawan17

Kutipan wawancara vicki prasetyo dengan zaskia


Kutipan wawancara vicki prasetyo dengan zaskia




Wawancara kocak ala Vicky Prasetyo, mantan tunangan penyanyi dangdut Zaskia Gotik saat memberikan keterangan pers kepada pekerja infotainment:

Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi, karena basicly aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya.”

kalimat yang di sempurnakan (EYD) : Di usia saya sekarang, 29 tahun, saya masih menginginkan apresiasi. Karena pada dasarnya saya menyukai musik, walaupun kegundahan hati saya lebih menyudutkan untuk mencari kemakmuran, seperti yang saya pilih.

“Kita belajar, apa ya, harmonisisasi dari hal terkecil sampai terbesar. Aku pikir kita enggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta apa yang kita menjadi keinginan.”

kalimat yang di sempurnakan (EYD) : Kita belajar tentang kemesraan dari hal terkecil sampai terbesar . Saya rasa kita tidak boleh menaruh ego terhadap satu kepentingan, dan keinginan kita.

“Dengan adanya hubungan ini, bukan mempertakut, bukan mempersuramstatusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident. Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga…”

kalimat yg di sempurnakan (EYD) : Bukan menjelekkan status kemakmuran keluarga beliau, tapi kita harus bisa mempelajari kecerdasaan itu untuk perekonomian kita agar lebih baik.

Bahasa itu berpola. Dari pola lahir kaidah. Dan kaidah mempermudah kita memahami bahasa. Bahasa Vicky adalah bahasa yang bisa ditemukan sehari-hari di lingkungan pergaulan sekitar kita: tidak berpola, anti-kaidah, seolah-olah bermakna.
Sejatinya bahasa adalah milik bersama, maka seyogianya kita tidak memaknai kata secara subyektif atau berdasarkan pendapat sendiri. Manfaatkanlah kamus.

Sumber : http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/09/10/wawancara-kocak-zaskia-gotik-vicky-prasetyo-asli-bikin-ngakak-588433.html

Senin, 14 Oktober 2013

EYD dan Tanda Baca

Peluang dari Pertumbuhan Kelas Menengah
MEMASUKI masa globalisasi, Indonesia telah melahirkan generasi baru yang turut menuntut kebutuhan-kebutuhan baru. Pola konsumsi generasi baru ini senantiasa berkembang dan meningkat sesuai dengan perkembangan zaman. Pola konsumsi yang menyesuaikan dengan prinsip ekonomi, sebagaimana diungkapkan oleh James Desenbery: “Pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan terutama oleh tingginya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya.” Generasi inilah yang kemudian dikenal dengan generasi kelas menengah. Generasi yang populasinya hampir mencapai 50 juta pada tahun ini.
Dari tahun ke tahun perkembangan jumlah dan daya beli generasi kelas menengah terus meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute, diperkirakan bahwa jumlah kelas menengah Indonesia akan mencapai 135 juta pada 2030.
Dalam laporan terbarunya, Euromonitor International telah memproyeksikan bahwa generasi kelas menengah di Indonesia akan mencapai sekitar 58% dari jumlah penduduk pada tahun 2020. Ditambahkan pula, generasi kelas menengah inilah yang nantinya akan menjadi kelas yang banyak menyumbang bagi roda pertumbuhan ekonomi, dengan proyeksi upah minimun kelas menengah Rp2.000.000 perbulan.
Lonjakan jumlah kelas menengah tersebut akan berdampak dengan semakin kompetitifnya produk-produk unggulan yang ditawarkan oleh para investor, sebab dengan daya beli yang dimiliki oleh kelas menengah, mereka akan mulai mengeluarkan uang untuk komoditi-komoditi dengan kualitas yang lebih baik. Perkembangan dan peluang emas ini tidak luput dari perhatian para pengusaha pengembang bisnis properti.
Seturut dengan perkembangan generasi kelas menengah, tren pertumbuhan properti mulai bergairah kembali. Pengembang-pengembang properti residential, industry,commercial, dan objek khusus lainnya mulai berlomba-lomba untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas produk yang mereka tawarkan. Bahkan, tren perkembanganlife style center mall pun tidak ketinggalan untuk turut berbenah diri.
Perkembangan life style center mall dapat dilihat nyata dengan mulai berdirinya mall-mall yang menawarkan kenyamanan dan pelayanan. Summarecon Mal Serpong, Living World di Alam Sutera, Lotte Department Store, dan life style center malllainnya. Alhasil, dengan pertumbuhan kelas menengah yang menginginkan kualitas komoditi (kebutuhan hidup sehari-hari, elektronik, asuransi dan kebutuhan sekunder serta tersier lainnya) sebagai demand, perkembangan life style center mall seakan telah menjadi pihak yang menyediakan supply.
Perkembangan life style center mall pun semakin luas persebarannya. Persebaran yang selama ini hanya berpusat di Central Business District (CBD) Jakarta, seiring dengan perkembangan kelas menengah, telah merambah daerah-daerah di luar CBD Jakarta. Arief Rahardjo, Head of Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, dalam sebuah berita di salah satu situs berita online, mengatakan, “Tren ritel di luar Jakarta seperti Tangerang terjadi karena berkembangnya populasi masyarakat kelas menengah atas.” Menurut Arief, mula-mula populasi masyarakat kelas menengah atas hanya ada di Jakarta. Namun, seiring perkembangan Tangerang lewat infrastrukturnya semakin menguat, seperti tol Merak juga Bintaro-Simatupang, kelas menengah atas ini bergeser ke atas.
Kedepannya, pertumbuhan life style center mall bukan tidak mungkin mulai menyebar secara global, tidak hanya di pulau Jawa, bahkan Pulau Sumatera dan Sulawesi, yang dikatakan sebagai tiga pulau di Indonesia dengan perkembangan kelas menengah yang pesat.
Jurangmangu Timur, 26 Maret 2013
Penggunaan EYD dan tanda baca yang benar adalah :

Setiap warga negara Indonesia wajib beriman pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tak hanya di dunia akademik, seharusnya dalam dunia jurnalistik juga harus mengikuti kaidah EYD. Dalam dunia jurnalis, setiap koran, majalah, tabloid, punya standar sendiri. Tapi, saat ini pula harus ditegaskan kembali dan beriman pada EYD. Pasalnya, selama ini banyak kekeliruan terjadi dalam dunia jurnalistik.
Beriman pada EYD adalah sebaik-baiknya menulis. Seperti contoh ada yang memakai “sekedar” dan ada pula yang “sekadar”. Padahal yang benar adalah “sekadar”. Ada yang pakai “layaknya” dan ada yang “laiknya”. Lalu, jika ada pertanyaan, untuk kata “himbau”, yang benar apa? “menghimbau” apa “mengimbau”? Yang tepat, adalah “menghimbau”. Kecuali kalau kata awalnya “K”. K nya dibuang. Misalnya, koreksi, yang benar “mengoreksi” bukan “mengkoreksi”. Komentar jadinya “mengomentari” bukan “mengkomentari”. Korupsi menjadi “mengorupsi” bukan “mengkorupsi”. Kerja jadi “mengerjakan” bukan “mengkerjakan”, dan sebagainya.
Yang awalannya “S” juga demikian, yaitu “S” nya dibuang. Misalnya, “soal” menjadi “menyoal” bukan “mensoal”. Setuju menjadi “menyetujui” bukan “mensetujui”. “Susu” menjadi “menyusui” bukan “mensusui”. Sepakat menjadi “menyepakati” bukan “mensepakati, dan sebagainya. Kalau awalnya H masih juga tetap. Misalnya, hormat jadinya “menghormati” bukan “mengormati”. Hina jadi “menghina” bukan “mengina”. Hadiah jadi “menghadiahi” bukan “mengadiahi”. Harga jadi “menghargai” bukan “mengargai”. Itulah beberapa contoh kesalahan berbahasa yang terjadi selama ini.

Salah Kaprah

Dunia yang serba digital dan modern memang menyeret manusia untuk mengikutinya. Akan tetapi, banyak sekali cara berbahasa “salah kaprah” atau dikenal dengan bahasa “alay” dan “lebay”. Dan hal itu sering terjadi di kalangan mahasiswa, dan umumnya usia SMA dan SMP. Bahasa Indonesia yang baku menjadi salah kaprah. Dan ironisnya, bahasa “alay” tersebut menjadi kebiasaan yang dianggap sebagai suatu yang benar. Padahal, dalam berbahasa harus membiasakan kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan.
Seperti contoh kata “semangat” berubah menjadi “cumungut”. Kata “banget” menjadi “beud”, “ya” menjadi “eya”, “keren” berubah menjadi “keyen”, dan sebagainya. Di sisi lain, muncul juga kata baru yang membudaya, dan kata itu belum direstui EYD. Misalnya, “unyu-unyu” dan “chibi-chibi” yang diartikan sebagai “lucu, menarik, dan anggun”.

Menegaskan Kembali

Bahasa tulisan memang berbeda dengan lisan. Akan tetapi, sebagai warga negara yang baik haruslah memegang teguh bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan. Bagi penulis, hal itu menjadi keniscayaan. Memang sulit menjadi insan yang tunduk dan patuh pada EYD bahasa Indonesia. Dan alasan globalisasi bukan menjadi alibi untuk tidak beriman pada EYD. Mengapa demikian? Seharusnya kaum intelektual harus menjadi contoh pemakai bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD. Bukan justru menjadi pemakai setia bahasa “alay”. Apalagi, saat ini komunikasi manusia Indonesia tidak hanya di dunia nyata, namun dunia elektronik dan maya sudah menjadi “makanan” sehari-hari manusia Indonesia.
Dalam dunia maya, seperti internet, facebook, twitter, banyak sekali pembiasaan berbahasa Indonesia yang salah-kaprah. Ironisnya, pembiasaan itu terbawa pada dunia nyata dan forum formal, seperti dunia kuliah, di kantor, forum rapat, dan interaksi dengan masyarakat luas. Karena terbiasa memakai bahasa “alay”, maka dalam berkomunikasi akademik pun banyak tercampuri bahasa “alay” tersebut.
Atas dasar di atas, kita harus tegaskan kembali bahwa beriman, bertakwa, dan menjalankan perintah EYD hukumnya adalah wajib. Baik di dalam percakapan maupun dalam tulisan. Pasalnya, manusia Indonesia yang baik adalah cinta dan melestarikan bangsa Indonesia dalam kondisi apa pun. Itulah wujud cinta Tanah Air dan membuktikan nasionalisme tingkat tinggi.

Apa Solusinya?

Sebenarnya, kesalahan berbahasa menjadi bukti rasa nasionalisme dan rasa cinta bahasa Indonesia rendah, serta membuktikan tingkat rendahnya pengetahun. Maka dari itu, solusi pertama adalah merubah pola pikir bahwa berbahasa Indonesia sangat penting dan harus dibiasakan serta dilestarikan. Kalau bukan orang Indonesia yang melestarikan, lalu siapa lagi? Karena tidak mungkin orang Arab dan Amerika yang melestarikannya.
Kedua, banyak belajar dan meningkatkan intensitas berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Bisa lewat baca buku, artikel, jurnal, serta meningkatkan pemahaman tentang tata cara berbahasa yang benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan menjadi wujud maju dan tidaknya bangsa ini, baik berupa lisan maupun tulisan. Maka, beriman dan bertakwa pada EYD adalah kewajiban bagi bangsa ini.
Ketiga, mencintai bahasa Indonesia. Karena kalau bahasa Indonesia tidak dicintai, maka dengan alasan apapun manusia Indonesia akan sulit membiasakan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Keempat, menegaskan kembali betapa pentingnya berbahasa Indonesia sesuai aturan main, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang cinta bahasanya sendiri. Karena itu, masih ragukah Anda untuk beriman dan bertakwa pada bahasa Indonesia?


Jumat, 11 Oktober 2013

TUGAS ISD

TUGAS 1
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

1.      Analisis oleh Anda tentang pertumbuhan penduduk dunia!
2.      Bagaimana hubungan antara kebudayaan dan kependudukan?
3.      Jelaskan 7 unsur kebudayaan dan bagaimana cara memelihara unsur tersebut!
4.      Bagaimana hubungan kebudayaan dan kepribadian masyarakat?
5.      Apa yang dimaksud kebudayaan barat? Bagaimana cara kita sebagai bangsa Indonesia menyaring kebudayaan barat tersebut?


Selamat Mengerjakan J

NOTE :
Tugas diupload ke blog paling lambat hari Sabtu, 12 Oktober 2013.
Link blog di email ke saya : dciciolina@yahoo.co.id

Sertakan selalu referensi atau sumber dalam tulisan yang kalian kutip.

Jawaban :
1.      Peningkatan perekonomian dan penanggulangan kemiskinan tidak terlepas dari peran penduduk. Nilai elastisitas jumlah penduduk di Kabupaten Bogor sebesar 4,09.  Hal ini mempunyai arti,  setiap kenaikan 1 persen jumlah penduduk, maka akan meningkatkan jumlah penduduk miskin sebesar 4,09 persen, ceteris paribus. Hasil estimasi ini sesuai dengan hipotesis selama ini bahwa pertumbuhan jumlah penduduk memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan jumlah penduduk miskin. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk alami (kelahiran dan kematian) dan secara signifikan juga oleh migrasi masuk. Menurut hasil SP2010, dari tahun 2000 sampai tahun 2010 terjadi penambahan jumlah penduduk Kabupaten Bogor sebesar 1.263.106 jiwa.
Pada tahun 2010 terdapat sekitar 22,28 persen (1.062.951 jiwa) dari jumlah penduduk Kabupaten Bogor sebesar 4.771,932 jiwa merupakan migran seumur hidup (tempat lahir berbeda dengan saat sensus)
Pada tahun 2008, Jhingan mengemukakan pengaruh buruk pertumbuhan penduduk yang tinggi terhadap perekonomian (pendapatan per kapita).  Pertumbuhan penduduk cenderung memperlambat pendapatan per kapita melalui tiga cara, yaitu:
1.  Memperberat beban penduduk pada lahan
2. Menaikkan barang konsumsi karena kekurangan faktor pendukung untuk menaikkan penawaran mereka
3. Memerosotkan akumulasi modal, karena dengan tambah anggota keluarga, biaya meningkat. Kondisi ini akan semakin parah apabila persentase anak-anak pada keseluruhan penduduk tinggi, karena anak-anak hanya menghabiskan dan tidak menambah produk, dan jumlah anak yang menjadi tanggungan keluarga lebih besar daripada jumlah mereka yang menghasilkan, sehingga pendapatan per kapita menjadi rendah.
Nilai elastisitas jumlah penduduk menunjukkan angka terbesar jika dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah Kabupaten Bogor menjadi faktor utama tingginya angka kemiskinan. Banyaknya penduduk menyebabkan persaingan dalam memperoleh pekerjaan semakin kuat, sementara lapangan kerja terbatas. Penduduk yang kalah dalam persaingan akan menganggur atau bekerja dengan pendapatan yang rendah, sehingga keduanya akan berdampak pada bertambahnya kemiskinan. Selain itu, penduduk di Kabupaten Bogor memiliki angka beban ketergantungan yang masih tinggi yaitu 53,75. Tingginya angka beban tanggungan akan mengurangi pendapatan per kapita yang diterima oleh setiap penduduk, sehingga berakibat pada tingginya angka kemiskinan.
Secara tradisional, pertumbuhan penduduk akan menyebabkan kenaikan tenaga kerja dan akan memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti: (1) semakin banyak jumlah angkatan kerja berarti semakin banyak pasokan tenaga kerja dan akan meningkatkan jumlah output, dan (2) semakin banyak jumlah penduduk akan meningkatkan potensi pasar domestik (Arsyad, 2010). Teori pertumbuhan ekonomi klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith (Dornbusch et.al, 2008) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan penduduk. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian. Selanjutnya spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga meningkatkan upah dan keuntungan. Dengan demikian, proses pertumbuhan akan berlangsung sampai seluruh sumberdaya termanfaatkan.
Teori pertumbuhan neoklasik yang dikenal dengan model pertumbuhan Solow menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi karena dipengaruhi secara positif oleh peningkatan modal (melalui tabungan dan investasi) dan peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kerja (pertumbuhan jumlah penduduk dan perbaikan pendidikan) dan peningkatan teknologi, dengan asumsi:
*   Diminishing return to scale bila input tenaga kerja dan modal digunakan secara parsial dan constant return to scale bila digunakan secara bersama-sama.
*     Perekonomian berada pada keseimbangan jangka panjang (full employment).
2.       Hubungan antara penduduk,masyarakat dan kebudayaan :
Setiap tahun penduduk di indonesia semakin bertambah. Sebagai contoh kota jakarta,kota jakarta setiap tahunnya selalu bertambah. Penduduk desa sering melakukan urbanisasi ke jakarta.Karena orang beranggapan bahwa mereka ingin mengadu nasib disana.
Dampak dari ubanisasi tersebut bahwa penduduk di kota jakarta semakin bertambah. Penduduk tersbut berasal dari beberapa daerah/suku. Ada yang berasal dari Jawa,Madura,Batak,Sunda dll. Jadi kalau dipikir secara logika jakarta mempunya banyak kebudayaan. Sebagai contoh suku jawa di jakarta,jika orang - orang madura di jakarta berkumpul maka kebudayaan asli jawa bisa dilakukan di kota jakarta.
Jadi hubungan antara penduduk,masyarakat dan kebudayaan adalah saling mengikat maksudnya jika di suatu daerah terdapat penduduk maka penduduk tersebut akan berkumpul membentuk suatu masyarakat dan akan menghasilkan kebudayaan yang baru.


3.      Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Menurut Kluchklon ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
·         Sistem religi dan upacara keagamaan
          Merupakan produk manusia untuk membujuk kekuatan lain yang berada di atasnya, yaitu Yang Maha Besar untuk menuruti kemauan mereka.
·         Sistem organisasi kemasyarakatan.
         Merupakan usaha manusia untuk menutupi kelemahan individu mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
·         Sistem pengetahuan
          Merupakan kemampuan manusia untuk mengetahui, mengingat, kemudian mengolah dan menyampaikannya pada orang lain.
·         Sistem mata pencaharian hidup
          Merupakan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan jasmaninya, untuk dapat bertahan hidup.
·         Sistem teknologi dan peralatan
         Merupakan hasil olah pikir manusia untuk mempermudah dalam mengjakan atau mengetahui segala sesuatunya sehingga manusia dapat menciptakan atau menggunakan alat tersebut.
·         Bahasa
        Bahasa merupakan segala sesuatu usaha manusia untuk dapat berkomunikasi. Bahasa dapat berupa simbol, tanda, gambar, maupun berupa lisan dan tulisan. Menurut Lyons bahasa merupakan seperangkat simbol dan tata aturan untuk menggunakan simbol-simbol dalam kombinasi-kombinasi yang penuh arti. Jadi bahasa dapat berupa apa saja asalkan memiliki arti untuk berkomunikasi.
·         Kesenian
        Merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan psikisnya, dalam hal ini tentunya mengarah pada sebuah tujuan akhir, yaitu estetika (keindahan). Dengan kesenian manusia dapat mencurahkan segala kemampuannya untuk memenuhi apa yang mereka angap pantas dan indah.
Namun ada beberapa ahli yang mengemukakan unsur-unsur kebudayaan yang lain,
·         Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
* alat-alat teknologi
* sistem ekonomi
* keluarga
* kekuasaan politik
·          Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
* sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
* organisasi ekonomi
* alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
* organisasi kekuatan (politik)


4.       Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki artimengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yangmerupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yangberkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakansuatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dancipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak adamahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasilkarya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Pengertian Kepribadian dan kebudayaan                          
Kepribadian merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan individu dan tentu saja membentuk individu melalui kehidupan.
Dari berbagai definisi dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Budaya adalah cara hidup. Budaya tidak hanya nilai-nilai sadar kita, tetapi juga ini asumsi kita tentang Manusia melihat dan percaya sesuai dengan perkembangan budaya mereka. Budaya merupakan salah satu faktor penting dari model kepribadian.
Studi budaya dan kepribadian berusaha untuk memahami pertumbuhan dan perkembangan identitas pribadi atau sosial yang berkaitan dengan lingkungan social sekitarnya. Fitur budaya suatu masyarakat menghasilkan ciri khas tertentu dalam sosialisasi anak-anak. Dengan menggunakan beberapa elemen sosialisasi umum dan mekanisme, ada kemungkinan terbentuk fitur umum dari kepribadian atau konfigurasifitur kepribadian khas bagi anggota masyarakat.


5.       Dewasa ini kebudayaan barat sedang naik daun, termasuk di negara kita Indonesia. Pada dasarnya,  kebudayaan barat banyak memberikan dampak positif dalam berbagai bidang. Akan tetapi, jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita saring atau kita terima secara mentah begitu saja  juga dapat memberikan dampak negatif dalam beberapa bidang kehidupan. Sekarang ini banyak hal-hal baru yang mengacu pada kebudayaan barat. Sedangkan kebudayaan tradisional sedikit demi sedikit mulai tereleminasi karena kalah popularitas dengan kebudayaan barat.
Bagaimana kita menyaringnya ? yaitu dengan cara Oleh marilah kita antisipasi dampak negatif yang ditimbulkannya dengan mulai mencintai budaya negara kita sendiri. Toh, budaya tradisional kita juga tak kalah menarik dan bermartabatnya di kalangan dunia. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. Selain itu, kita juga harus lebih selektif dalam menerima pengaruh dari  kebudayaan barat. Tidak lupa juga, tanamkan ajaran-ajaran agama dengan sebaik-baiknya agar kita dapat terhindar dari pengaruh negatif yang ditimbulkannya.


Senin, 07 Oktober 2013

Pentingnya Berbahasa Yang Baik dan Benar Dalam Dunia Sistem Informasi

Bahasa sebagai Alat Komunikasi. Komunikasi adalah tahapan lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi pun tidak akan sempurna jika orang yang menangkap komunikasi kita tidak mengerti apa yang kita sampaikan. Maka dari itu Menggunakan bahasa yang baik sangat penting Karena dari tata cara bahasa seseorang kita dapat menilai kecerdasan orang tersebut.

 Apabila bahasa yang digunakan baik dan benar maka bagi pendengar  tentunya lebih mudah dipahami. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita.
 
Kesalahan Dalam Berbahasa
Kerancuan (Kontaminasi)
Kontaminasi ialah pencampuran dengan tidak sengaja. Pencampuran ini sudah tentu tidak dapat dibenarkan karena membuat kalimat menjadi kacau (rancu). Contoh:
1. “untuk sementara waktu” mestinya “untuk sementara” atau “untuk beberapa waktu” .
2. “sementara orang” mestinya “beberapa orang”
3. “selain daripada itu” mestinya “selain itu” atau “lain daripada itu”;
4. “dan lain sebagainya” mestinya “dan lain-lain” atau “dan sebagainya”;
5. “berhubung karena” mestinya “berhubung dengan” atau “karena”;
6. “demi untuk” mestinya “demi” saja atau “untuk” saja;

SUMBER : 
http://fendipandu.blogspot.com/2013/10/ragam-bahasa-dan-pentingnya-berbahasa_3.html
 

Senin, 30 September 2013

Tugas Bahasa Indonesia 1

PENGERTIAN ESAI


                 Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat mengetahui jika merupakan tulisan 
yang bersifat subjektif dan argumentatif.dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan  atau evaluasi penulis terhadap sebuah sebuah faktayang terjadi kemudian diambil kesimpulan. Disini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.


PENGALAMAN PRIBADI


                 Pada suatu hari saya dan sahabat saya ingin kegiatan melakukan susur kampung, dimana pada salah satu teman saya tidak pernah merasakan pulang kampung. Pada suatu hari kami bertiga sudah merencanakan dari jauh hari tetapi tidak kesampaian terus. Namun seminggu berikutnya dengan dadakan di malam harinya kami berunding dan kemudian mencari tiket via online. Setelah mencari via internet kami pun mencari info tersebut ke alfamart pada jam 10 malam kurang yang dimana alfamart tersebut menyediakan layanan via online tersebut. Ternyata via online tersebut sudah ditutup oleh PT. KAI pada jam 10 malam.

                Kami pun mulai panik dan berputar otak untuk mendapatkan tiket tersebut. Ke esokkan harinya kami mengunjungi alfamart kembali dan ternyata registrasi via online harus di booking 8 jam sebelum keberangkatan pada jam 1 siang. Tanpa berfikir panjang lagi kami bertiga mulai bersiap-siap dan bergegas untuk menuju stasiun senen untuk mendapatkan tiket tersebut. Dan akhirnya setelah berantri kamipun mendapatkan tiket tersebut dan tidak lama kemudian keretapun tiba dan akhirnya kami berangkat tepat waktu tanpa kendala apapun.

                   Pada saat di kereta kami bertiga pun menikmati perjalanan tersebut menuju tempat tujuan yaitu karanganyar yg berada pada kota kebumen. Setelah perjalanan yg cukup panjang kami pun tiba pada malam hari lewat dari jam yg diperkirakan, dikarenakan kereta terserbut berhenti setiap stasiun  besar yang di singgahi untuk menaik turunkan penumpang. Pada saat itu juga malam hari om dr teman saya telah menunggu dari sehabis maghrib karena ingin bertemu dan sudah lama tidak berjumpa sejak ayahanda nya telah meninggal. Ketika bertemu sedih yang teramat dalam dirasakan oleh teman saya begitupun om dan keluarganya saat bertemu, dan kebenaran rumah dari om dari teman saya pun dekat dengan kampung halaman saya.

                   Sesampainya dikampung, kami pun mulai kelelahan dan ingin memanjakan diri di kasur. Keesokkan paginya kami sangat pulas menikmati istirahat dan bangun di pagi hari utk menikmati sejuknya udara asri di kampungku. Kami pun bercakap-cakap, begurau, dan berramah tamah dengan sanak saudara maupun warga setempat. Pada sore hari teman saya pun telah dihubungi oleh omnya dikarenakan memang dia belum pernah main kesana, setelah sholat maghrib pun kami berangkat ke daerah Sruweng yang letaknya tidak jauh dengan karanganyar kampung halaman saya.

            Menikmati kembali di kampung halaman kami pun menikmati kembali udara pagi di persawahan dan menikmati ramah tamahnya warga serta petani yang ingin bercocok tanam dan memotong hasil tanaman padi tersebut. Setelah itu siangnya kami pun diantar omnya untuk bertemu pa deh dari teman kami di daerah Prembun yang dekat juga dengan kota kebumen. Setelah dari prembun kami pun melanjutkan kembali perjalanan kami ke tempat kampung halaman temanku yang berada di daerah Kutoarjo. Setelah sesampainya disana kami pun beristirahat, setelah paginya kami berjalan kaki ke pantai yang jaraknya lumayan jika ditempuh dengan jalan kaki. menikmati udara pantai dan bermain air kami pun kelelahan dan ingin membeli tiket untuk pulang, ternyata tiket tersebut dapat pada hari lusa untuk pulang ke bekasinya naik dari stasiun tugu Yogyakarta.

                   Kami pun menambah satu malam kembali untuk bermalam di kutoarjo. Pada keesokkan paginya kamipun bergegas untuk membeli tiket ke yogyakarta karena besok kami baru pulang dari stasiun tersebut dan ingin menikmati kota Yogyakarta semalaman. Dan keesokan sorenya kami pun kembali ke bekasi sehingga sampai sini pagi dini hari. Pengalaman mengasikkan dan sangat seru yang pernah kami alami.
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya.

Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.
- See more at: http://www.wayankatel.com/2012/09/pengertian-esai-dan-contoh-esai-lengkap.html#sthash.fcIoBgV7.dpuf
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya.

Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.
- See more at: http://www.wayankatel.com/2012/09/pengertian-esai-dan-contoh-esai-lengkap.html#sthash.fcIoBgV7.dpuf
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya.

Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.
- See more at: http://www.wayankatel.com/2012/09/pengertian-esai-dan-contoh-esai-lengkap.html#sthash.fcIoBgV7.dpuf
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya.

Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka. - See more at: http://www.wayankatel.com/2012/09/pengertian-esai-dan-contoh-esai-lengkap.html#sthash.fcIoBgV7.dpuf
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya.

Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka. - See more at: http://www.wayankatel.com/2012/09/pengertian-esai-dan-contoh-esai-lengkap.html#sthash.fcIoBgV7.dpuf