Jumat, 22 November 2013

Tugas 5-6 (Definisi Kalimat Efektif & Ciri dan Contoh kalimat efektif)

TUGAS 5-6 (Definisi Kalimat Efektif & Ciri dan Contoh Kalimat Efektif)

TUGAS 5
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

TUGAS 6
CONTOH KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF


Tanda-tanda/ciri-ciri kata-kata Efektif/Efisien :

Kesepadanan
Satu kata-kata Efektif/Efisien mesti mencukupi unsur gramatikal yakni subjek, predikat, objek serta info. Didalam kata-kata Efektif/Efisien mesti mempunyai keseimbangan didalam penggunaan susunan bahasa.

Contoh kalimat :


Amara pergi ke sekolah, lantas amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Amara pergi ke sekolah, lantas kerumah temannya untuk belajar. ( Efektif/Efisien )

2. Ketelitian didalam penentuan serta pemakaian kata

Saat membuat kata-kata Efektif/Efisien jangan sempat jadi kata-kata yang ambigu ( menyebabkan tafsiran ganda )

Contoh kalimat :

Mahasiswi perguruan tinggiyang populer itu mendapatkan hadiah ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang populer itu mendapatkan hadiah. ( Efektif/Efisien )

3. Kehematan

Kehematan didalam kata-kata Efektif/Efisien maksudnya yaitu irit saat mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang dikira tak perlu, namun tidak menyalahi kaidah tata bhs.

Contoh kalimat :

Dikarenakan ia tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan belajar di rumahku. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Dikarenakan tidak diajak, dia tidak turut belajar berbarengan di rumahku. ( Efektif/Efisien )

4. Kelogisan

Bahwa ide kata-kata itu bisa dengan gampang dipahami serta penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh kalimat :

Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. ( Efektif/Efisien )

5. Kesatuan atau kepaduan

Maksudnya yaitu kepaduan pernyataan didalam kata-kata itu, hingga info yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh kalimat :
kita mesti bisa mengembalikan pada kepribadian kita orang-orang kota yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Kita mesti mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang telah meninggalkan rasa kemanusiaan. ( Efektif/Efisien )

6. Keparalelan atau kesejajaran

Yaitu kesamaan bentuk kata atau tambahan yang dipakai didalam kata-kata itu.

Contoh kalimat :

Kakak membantu anak itu dengan dipapahnya ke tepi jalur. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Kakak membantu anak itu memapahnya ke tepi jalur. ( Efektif/Efisien )

Harga sembako dibekukan atau kenaikan dengan luwes. ( tidak Efektif/Tidak Efisien )

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan dengan luwes. ( Efektif/Efisien )

Rabu, 20 November 2013

Tugas 7-8 (kalimat efektif turunan dan alinea)

TUGAS 7
KALIMAT EFEKTIF TURUNAN

I.  Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar. Kalimat efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu sehingga pendengar/ pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya.

II.  Ciri-ciri Kalimat Efektif

Kesatuan Gagasan
Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Sebuah kalimat harus memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain (Objek/Keterangan) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal. Dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud penulis/pembicara, dan maksud itu harus dapat dikenali dan dipahami oleh pembicara/pendengar.
Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:
Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit. (terdapat subjek ganda dalam satu kalimat)
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.

Kesejajaran/Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama berbentuk verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur pertama nomina, unsur berikutnya juga harus nomina. Dengan kata lain, sebuah kalimat harus memiliki kesamaan bentukan/ imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di–, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di– pula.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:
Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha?
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:
Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha?
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
Kehematan

Yang dimaksud dengan kehematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat disini, tidak  berarti tidak memakai kata-kata mubazir; tidak mengulang subjek; tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata, kalimat akan menjadi padat berisi dan tidak akan merubah maksud kalimat.

Contoh kalimat yang tidak hemat kata:
Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar sepanjang hari dari pagi sampai sore.

Contoh kalimat yang hemat kata:
Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.

a. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/ masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sama sistematis (teratur dalam perhitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, atau frasanya, dapat menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logika berbahasa. Perhatikan contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini.
Kepada Bapak Subhan, waktu dan tempat kami persilakan. (waktu dan tempat tidak perlu dipersilakan) –salah
Kepada Bapak Subhan, kami persilakan. –benar

b. Kepaduan (Koherensi)
Yang dimaksud dengan koerensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk pembentuk kalimat adalah frasa, klausa, tanda baca, dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).
Contoh kalimat yang tidak koheren:
Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas)
Contoh kalimat yang unsurnya koheren:
Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.

c. Ketepatan
Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di antara semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa kata memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan tetapi, adakalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu idiom, satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling tepat. Perhatikan contoh di berikut ini.

Contoh kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi hingga petang. (salah dalam pemakaian kata hingga)

Contoh kalimat yang memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.
                               
TUGAS 8
ALINEA
Pengertian Paragraf
   Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf di kenal juga dengan sebutan Alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertamapada baris  pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi.

Kepaduan Paragraf (Koherensi)
   Suatu paragraf bisa dikatakan koherensi apabila ada kekompakan antara gagasan dan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Kalimat-kalimatnyamemiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama.
Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela masa depan ilmu pengetahuan yangbisa membuka cakrawala seseorang.  Dibandingkan dengan media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreatifitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak di dengar masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan membaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan.
     Paragraf diatas dikatakan tidak koherensi karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu yang di cetak tebal.

Kesatuan Paragraf
   Tiap paragraf hanya mempunyai satu gagasan pokok yang diwujudkan dalam satu kalimat. Kalimat utama yang di letakkan di awal paragraf biasa kita sebut Deduktif, sedangkan kalimat utama yang di akhir paragraf biasa kita sebut Induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, harus mengandung permasalahan yang berpotensi untukdiperinci atau diuraikan lebih lanjut.

Contoh Paragraf Deduktif:
  PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di Portugal pada tahun 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, dan pendidikan.

Contoh Paragraf Induktif:
  Kalau ditanya soal masa depan, banyak remaja yang menjawab asal-asalan. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannyapun rendah.

Kegunaan dari paragraf itu sendiri adalah :
untuk menandai pembukaan topik baru, atau mengembangkan lebih lanjut dari topik sebelumnya
untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf yang sebelumnya


Macam-macam paragraf :
1. Berdasarkan letak kalimat utama :
Paragraf Deduktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf
Paragraf Induktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat paragraf
Paragraf Campuran : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf

2. Berdasarkan tujuan :
  Paragraf Narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut.
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.
  Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan.
  Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.

PEMUDA DAN SOSIALISASI

PEMUDA DAN SOSIALISASI
 Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik. Sedangkan, Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya .
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
 Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dalam sikap dan perilaku
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan- kemampuan yang lain. Spesialisasi adalah penggunaan sumber daya produksi tertentu khusus untuk pembuatan ja-jaran produk yg terbatas
Internalisasi, belajar dan spesialisasi memiliki definisi yang hampir sama. Proses terjadinya yaitu melalui interaksi sosial. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.
Sebagai individu haruslah menaati norma-norma kehidupan yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Apa yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses pembelajaran dan memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan pengambilan-pengambilan tindakan.
Perguruan dan Pendidikan PerguruanBahasa :sekolah, gedung-gedung, tempat belajar. Istilah : Tempat untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan
Pendidikan  Kamus Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik. Lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi mendidik yang artinya memelihara dan memberi latihan.  Menurut Bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata pedagogi yaitu kata paid yang berarti anak sedangkan agogos artinya membimbing, sehingga pedagogi memiliki arti ilmu dan seni yang mengajarkan anak. Menu next back
Peran Pemuda dalam Masyarakat Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan  Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.

SOSIALISASI
Dalam bermasyarakat pentingnya sosialisasi sangat diperhatikan, karena sosialisasi adalah proses penanaman nilai dan aturan. Sosialiasi dibagi menjadi dua jenis yaituSosialisasi Primer (sosialisasi dalam keluarga) dan Sosialisasi Sekunder (sosialisasi dalam masyarakat).
Sosialisasi Primer berlangsung pada saat anak berusia 1-5 tahun, anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. dalam tahap ini peran orang tua dan peran orang-orang terdekat sangatlah penting, warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi antara anda dan anggota keluarganya.
Sosialiasi Sekunder yaitu proses sosialiasisasi setelah sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dalam kelompok masyarakat. Pada proses ini masyarakat yang menilai kepribadian seseorang, contoh apakah seseorang yang dinilai kepribadiannya adalah orang baik atau tidaknya dinilai dari kepribadian kita.

Tipe Sosialisasi

Dalam proses sosialiasi terdapat tipe sosialiasi Formal dan tipe sosialisai Informal. Tipe sosiaisasi formal terjadi melalui lembaga yang berwenang yang sesuai ketentuan yang berlaku dalam negara, contohnya seperti pendidikan sosial di sekolah dan pendidikan pada militer. Sedangkan tipe sosialisasi informal terjadi di masyarakat atau dalam pergaulan antar teman, sahabat, sesama anggota kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakat.
Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal, sosialisasi tersebut tetap mengarah ke arah pertumbuhan pribadi supaya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya.
Dalam interkasi dalam sosialisasi formal atau interaksi sosialisai informal dalam lingkungan seperti sekolah seseorang murid mengalami proses sosialisasi, dengan proses sosialisasi tersebut siswa memahami tentang peran yang harus ia lakukan dan mempunyai kesadaran untuk menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya merupakan siswa yang disukai banyak teman atau tidak? Atau bagaimana dengan perilaku saya, sudah pantaskah atau tidak?



Pola Sosialisasi

Pola sosialisasi dibagi menjadi dua: pola sosialisasi represif dan pola sosialisasi partispatoris.
Sosialisasi Represih lebih menekankan guna hukuman terhadap kesalahan. Atau ciri lian dari pola sosialisasi represif adalah penekanan dalam hukuman dan imbalan, contoh penekanan kepada orang tua supaya patuh akan perintah orang tua, penekanan ini terletak pada orang tua dan keinginan orang tua terhadap anaknya.
Sosialisasi Partisipatoris yaitu pola di mana ketika anak berprilaku baik mendapat imbalan akan prilakunya tersebut, sebagai contoh ketika di daerahnya sedang turun hujan, si anak berinisiatif mengambil jemuran di belakang rumahnya, karena prilaku baiknya anak diberi imbalan.

Proses Sosialisasi

Menurut pendapat George Herbet Mead bahwa sosialisasi yang akan dilalui seseorang dibedakan melalui tahap persiapan (preparatory stage), tahap meniru (play stage), tahap siap bertindak (game stage), tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage/generalized other).
Sumber                    : http://www.slideshare.net/kristalinadewi/presentation1-26999755

                                  http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-pemuda-dan-sosialisasi/