13. Pengembangan Organisasi
Organisasi
sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir, apa yang menjadi keputusan
starategik yang ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan
lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan
dalam abad 21, oleh karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan
terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu
sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol.
Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi dan orang yang
lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari kakinya kedalam
mulutnya, namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit dikontrol. Dengan
meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga akan kehilangan
sifatnya yang dapat dikontrol.
Jadi ukuran dan waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan menjadi
tua seolah-olah perusahaan yang besar dengan tradisi yang lama disebut tua,
sedangkan perusahaan yang kecil tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti
organisasi itu dapat berubah dengan relative mudah, tua berarti adanya perilaku
yang dikontrol namun tidak fleksibel.
Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21, haruslah
dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol,
maka organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan
PRIMA dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA, benar-benar
diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar,
teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
Bertolak dari pemikiran bahwa kunci organisasi yang mampu
mendukung daur hidup organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu diremajakan
secara berkelanjutan terletak pada faktor fleksibilitas dan kontrol, oleh
karena itu pemilihan model struktur organisasi sangat menentukan.
Dalam pemilihan, walaupun suatu model struktur dibangun atas
dasar prinsip-prinsip yang telah dipahami, menyangkut hal-hal yang terkait
dengan 1) pembagian tugas ; 2) pendelegasian wewenang ; 3) disiplin ; 4)
kesatuan perintah ; 5) Kesatuan arah ; 6) Rentangan pengawasan ; 7) Koordinasi
; 8) Jenjang organisasi ; 9) Sentralisasi ; 10) Inisiatif ; 11) Budaya.