TUGAS
7
KALIMAT EFEKTIF TURUNAN
I. Pengertian
Kalimat Efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat
sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya
pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar. Kalimat efektif
harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu sehingga
pendengar/ pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan
lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya.
II.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Kesatuan
Gagasan
Yang dimaksud
dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Sebuah
kalimat harus memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain
(Objek/Keterangan) yang saling mendukung serta membentuk kesaruan tunggal.
Dalam setiap kalimat hanya ada satu maksud penulis/pembicara, dan maksud itu
harus dapat dikenali dan dipahami oleh pembicara/pendengar.
Contoh
kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:
Pembangunan
gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit.
(terdapat subjek ganda dalam satu kalimat)
Contoh
kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
Pihak yayasan
dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
Kesejajaran/Keparalelan
Yang dimaksud
dengan keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama
derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai
di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama
berbentuk verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur
pertama nomina, unsur berikutnya juga harus nomina. Dengan kata lain, sebuah
kalimat harus memiliki kesamaan bentukan/ imbuhan. Jika bagian kalimat itu
menggunakan kata kerja berimbuhan di–, bagian kalimat yang lainnya pun harus
menggunakan di– pula.
Contoh
kesejajaran atau paralelisme yang salah:
Kakakmu
menjadi dosen atau sebagai pengusaha?
Kakak menolong anak
itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Contoh
kesejajaran atau paralelisme yang benar:
Kakakmu
menjadi dosen atau menjadi pengusaha?
Kakak menolong anak
itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.
Kehematan
Yang dimaksud
dengan kehematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak
perlu. Hemat disini, tidak berarti tidak memakai kata-kata mubazir; tidak
mengulang subjek; tidak menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak. Dengan
hemat kata, kalimat akan menjadi padat berisi dan tidak akan merubah maksud
kalimat.
Contoh
kalimat yang tidak hemat kata:
Saya
melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar sepanjang hari
dari pagi sampai sore.
Contoh
kalimat yang hemat kata:
Saya melihat
sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
a. Kelogisan
Yang dimaksud
dengan kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/ masuk akal. Logis
dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikir yang sama sistematis (teratur
dalam perhitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar
strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, atau frasanya, dapat
menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logika berbahasa. Perhatikan contoh
kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini.
Kepada Bapak
Subhan, waktu dan tempat kami persilakan. (waktu dan tempat tidak perlu
dipersilakan) –salah
Kepada Bapak
Subhan, kami persilakan. –benar
b. Kepaduan
(Koherensi)
Yang dimaksud
dengan koerensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termasuk pembentuk kalimat adalah frasa, klausa, tanda
baca, dan fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-Ket).
Contoh
kalimat yang tidak koheren:
Kepada setiap
pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai
subjek/subjeknya tidak jelas)
Contoh
kalimat yang unsurnya koheren:
Setiap
pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
c. Ketepatan
Yang dimaksud
dengan ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur yang
membentuk kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan pasti. Di antara
semua unsur yang berperan dalam pembentukan kalimat, harus diakui bahwa kata
memegang peranan terpenting. Tanpa kata, kalimat tidak akan ada. Akan tetapi,
adakalanya kita harus memilih dengan akurat satu kata, satu frasa, satu idiom,
satu tanda baca dari sekian pilihan demi terciptanya makna yang paling tepat.
Perhatikan contoh di berikut ini.
Contoh
kalimat yang tidak memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan
teladan itu memang tekun bekerja dari pagi hingga petang. (salah
dalam pemakaian kata hingga)
Contoh
kalimat yang memperhatikan faktor ketepatan:
Karyawan
teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.
TUGAS
8
ALINEA
Pengertian Paragraf
Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf di kenal juga dengan sebutan Alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertamapada baris pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi.
Kepaduan Paragraf (Koherensi)
Suatu paragraf bisa dikatakan koherensi apabila ada kekompakan antara gagasan dan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Kalimat-kalimatnyamemiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama.
Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela masa depan ilmu pengetahuan yangbisa membuka cakrawala seseorang. Dibandingkan dengan media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreatifitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak di dengar masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan membaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan.
Paragraf diatas dikatakan tidak koherensi karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu yang di cetak tebal.
Kesatuan Paragraf
Tiap paragraf hanya mempunyai satu gagasan pokok yang diwujudkan dalam satu kalimat. Kalimat utama yang di letakkan di awal paragraf biasa kita sebut Deduktif, sedangkan kalimat utama yang di akhir paragraf biasa kita sebut Induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, harus mengandung permasalahan yang berpotensi untukdiperinci atau diuraikan lebih lanjut.
Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf di kenal juga dengan sebutan Alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertamapada baris pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi.
Kepaduan Paragraf (Koherensi)
Suatu paragraf bisa dikatakan koherensi apabila ada kekompakan antara gagasan dan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Kalimat-kalimatnyamemiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama.
Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela masa depan ilmu pengetahuan yangbisa membuka cakrawala seseorang. Dibandingkan dengan media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreatifitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak di dengar masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan membaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan.
Paragraf diatas dikatakan tidak koherensi karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu yang di cetak tebal.
Kesatuan Paragraf
Tiap paragraf hanya mempunyai satu gagasan pokok yang diwujudkan dalam satu kalimat. Kalimat utama yang di letakkan di awal paragraf biasa kita sebut Deduktif, sedangkan kalimat utama yang di akhir paragraf biasa kita sebut Induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, harus mengandung permasalahan yang berpotensi untukdiperinci atau diuraikan lebih lanjut.
Contoh Paragraf Deduktif:
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di Portugal pada tahun 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, dan pendidikan.
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di Portugal pada tahun 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, dan pendidikan.
Contoh Paragraf Induktif:
Kalau ditanya soal masa depan, banyak remaja yang menjawab asal-asalan. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannyapun rendah.
Kegunaan dari paragraf itu sendiri adalah :
Kalau ditanya soal masa depan, banyak remaja yang menjawab asal-asalan. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannyapun rendah.
Kegunaan dari paragraf itu sendiri adalah :
untuk
menandai pembukaan topik baru, atau mengembangkan lebih lanjut dari topik
sebelumnya
untuk
menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan
dalam paragraf yang sebelumnya
Macam-macam paragraf :
1. Berdasarkan letak kalimat utama :
Paragraf Deduktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf
Paragraf Induktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat paragraf
Paragraf Campuran : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf
2. Berdasarkan tujuan :
Paragraf Narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut.
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan.
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.
1. Berdasarkan letak kalimat utama :
Paragraf Deduktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf
Paragraf Induktif : paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat paragraf
Paragraf Campuran : paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf
2. Berdasarkan tujuan :
Paragraf Narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut.
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan.
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar